19 Maret 2010

Kesederhanaan

Ada seorang ibu berbicang-bincang  kepada seorang teman anaknya:

Teman anaknya ; ”Bu, sekarang anak ibu bekerja di mana?”              
Ibu ; ”Jadi tentera, tapi sekarang ditugaskan ke Aceh...”
Teman Anaknya ; ”Ohhh, hebat (memuji)...sudah berapa lama?”
Ibu ; ” Ehmm, sudah enam tahun”
Teman anaknya ; ”Wahh, pasti pangkatnya sudah tinggi dong...”
Ibu ; ”Jelas dong! (bangga). Waktu berangkat saja sudah sersan satu..”
Teman anaknya ; ”Sekarang...”
Ibu ; ”Gimana sih, masak situ ndak tahu. Kalau sudah enam tahun ya, sersan tujuhlaahh...”

Logika ibu itu mengenai kenaikan pangkat anaknya simpel saja. Ia hitung  berdasarkan lamanya bertugas. Ia berfikir sederhana mengenai prinsip ”keadilan kontribusi” Jika memberi banyak maka dapatnya yang banyak juga. Jika berbaik baik maka pantas dapat berkat kebaikan juga. Kesederhanaan berlogika kadang tidak nyambung dengan prinsip kebenaran yang berlaku.

Demikian dalam prinsip keadilan Allah. Salomo dengan ”sederhana” mengungkapkan isi doanya kepada Tuhan Allah; ”Orang yang bersalah menanggung kesalahannya dan orang yang melakukan kebenaran memperoleh buah kebenaranya” (I Raj 8:32). Dalam prinsip ini berlaku, bertindak benar karena hidupnya benar.Artinya, orang yang berbuat benar karena orang itu hidupnya benar. Jadi tak cukup dinilai banyaknya ”perbuatan benar” dari orang itu lalu dengan serta merta keadilan Allah berlaku; Allah membalas dengan berkat-Nya.
 
Keadilan Allah berlaku, berbuatlah baik karena menunjukkan hidupmu baik maka Allah mengadili perbuatan itu dengan balasan kebaikan_Nya. CT Lewis seorang pemikir kristen yang di hormati menyimpulkan, ” Orang yang adil karena hidupnya adil. Orang benar karena hidupnya benar dan orang baik karena hidupnya baik. Tindakan dan hidup harus menyatu,.

"Inilah keutamaan kebenaran kristiani". Dan hidup benar itu hanya oleh anugerah Allah,  itu benar!. Akan tetapi berlaku benar itu perlu belajar dari kebenaran Allah. Maka saya teringat beberapa contoh kecil yang bisa kita lakukan. Ada pemudi dipanggil untuk wawancara pekerjaan. Ia salah satu dari beberapa pelamar yang beruntung dipanggil untuk dinilai ”bisa menjadi karyawan” atau sebaliknya ditolak. Sebelum ia duduk di kursi, tempat ia harus berhadapan dengan bagian personalia untk wawancara, matanya melihat segumpal kertas di lantai, entah siapa yang membuangnya sehingga sampah itu ada di lantai kantor yang bersih itu. Secara refleks, ia memungut sampah kertas itu, dan dibuang ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, lalu diputuskan, pemudi layak  menjadi staf kantor yang dicari oleh perusahaan tersebut. Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang pemuda  belajar magang menjadi  karyawan di bengkel sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si pemuda  ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Teman-temannya  menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, ia merasa kagum dengan hasil kerja yang ”lebih dari yang ia harapkan”. Maka orang tersebut meminta  pemuda itu  kerja di tempatnya. Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya ; “Ibu hari ini sangat cantik. 
Ibu menjawab dengan suprise ; ”Mengapa?” 
Anaknya menjawab dengan antusias ; "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah".
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Masih ada jutaan  contoh  tindakan kecil, sederhana dan  patut kita lakukan hari ini. Tinggal Anda memilihnya. Selamat berlaku benar.

Sumber :

Artikel ini murni ditulis oleh yonathan subur , jika anda mendapat diberkati oleh tulisan ini silahkan anda forward ke rekan-rekan anda. Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentar :

Kami ingin mendengar Komentar Anda! Tambahkan komentar atau pemikiran Anda untuk berbagi pengalaman pribadi Anda, yang akan membantu orang lain yang tertarik pada artikel ini.

Catatan: Komentar pada halaman ini tidak akan dipublikasikan untuk diskusi umum.

Harap jangan komentari artikel ini jika Anda tidak memiliki pemikiran/pengalaman pribadi dengan artikel ini.

Untuk pertanyaan atau diskusi yang lebih lanjut tentang artikel ini, silahkan posting di Forum Diskusi kami.

Urutan Komentar: Pertama dan seterusnya, Yang Terbanyak, Yang bermanfaat.