26 Juli 2012

PROFIL PENGURUS GLORIA MINISTRY


KESEMPATAN YANG DISYUKURI

Keberlangsungan sebuah lembaga tidak terlepas dari peran serta orang-orang didalamnya.  Dalam sebuah ekspetasi, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang yang memegang jabatan dalam sebuah lembaga haruslah mengambil peran. Kenyataannya, jika dalam sebuah lembaga ada tiga atau empat orang saja menjadi ‘motor penggerak’ maka lembaga tersebut akan berjalan dengan baik. Apalagi jika semua pengurus mau bekerja secara aktif, laju perkembangannya tidak ada yang dapat menahannya.

Rasa syukur (kalau tidak ingin menyebut kata ‘untung’) juga dimiliki Gloria Ministry, karena Gloria Ministry memiliki salah satu orang yang cukup aktif untuk ‘membesarkan’ Gloria Ministry seperti sekarang ini. 

Beliau biasa disapa pak Iwan. Seorang pengusaha dan suami Swandayani Kusuma ini telah bergabung dengan Gloria Ministry sejak awal Gloria Ministry berdiri. Mungkin karena ada beberapa persamaan antara beliau yang sebagai orang yang pernah berkecimpung didunia medis dengan ketua umum Gloria Ministry (Dr. Roy B. Halim). Perjumpaan awal yang nyambung tersebut berlanjut sampai dengan perjumpaan-perjumpaan selanjutnya di Gloria Ministry. Awal ketertarikannya dengan Gloria Ministry karena beliau menyadari bahwa bidang pendidikan merupakan bidang yang strategis sebagaimana dalam bidang kesehatan yang menjadi pilar utama kemajuan bangsa.

Kami menyebutnya sebagai hal yang wajar jika beliau dipercaya untuk mengemban amanat dari Gloria Ministry sebagai pengurus Departemen Kelembagaan dan Perintisan Chapter. Selain gesit dan supel, beliau memiliki relasi yang cukup banyak dari sabang sampai Merauke. Beberapa pengurus chapter Gloria Ministry yang ada tidak lepas dari peran serta beliau. Alasan yang dikemukakan mengapa pak Iwan terus berjuang bersama pengurus Board Nasional untuk semakin mengembangkan sayap pelayanan cukup sederhana, saya bersyukur kepada Dia yang telah memberikan kesempatan dalam hidup ini untuk boleh melayaniNYA dalam wadah Gloria Ministry. Kerendahan hati yang layak mendapat acungan jempol untuk pengabdian dan pengorbanan yang terus diberikan, sehingga enteng saja ketika mondar mandir Malang – Australia. Keterlibatan pak Iwan di Gloria Ministry tidak hanya seorang diri, istri tercinta tidak mau ketinggalan. Tidak hanya di Malang, atau saat chapter Jakarta mengadakan acara, ia tetap setia bersama suami menghadiri berbagai kegiatan yang ada. Bahkan melalui ibu Swany (nama panggilan) Hymne Gloria Ministry tercipta.

Sebagai pengurus Gloria Ministry Board Nasional Bidang Perinitisan Chapter, memiliki dua kerinduan, yang pertama, adanya kerinduan bahwa Gloria Ministry akan terus berkembang di Nusantara tercinta. Sampai sekarang beliau masih terus berdoa, mencari cara dan berjuang agar semakin banyak chapter Gloria Ministry. Yang kedua, patut disyukuri bahwa Chapter Gloria Ministry itu bersifat otonom. Artinya, setiap pengurus chapter memiliki hak untuk mengembangkan Gloria Ministry yang dipegangnya. Dalam banyak hal, chapter harus bisa mandiri tetapi selaras dengan visi misi yang ada. 

Sebagai Ketua Gloria Ministry Chapter Malang, bapak tiga anak ini berbagi kiat agar chapter Gloria Ministry semakin efektif, yaitu: 1. Iman. Iman percaya bahwa Allah akan memperlengkapi kita dengan kuasa dan Dia akan terus membela kita dalam banyak perkara membuat kita harus tetap percaya kepada DIA. Jadi jika kita dapat melayani melalui Gloria Ministry semata-mata hanya karena kemurahan DIA, karena itu jangan tawar hati ketika saat kita menghadapi berbagai kesulitan (2 Kor 4:1). 2. Kasih. Kasih sebagai sumber kekuatan dan mujizat untuk kita dapat melayani anak-anak kita sebagai  penerus generasi bangsa. Dengan kasih, kita mampu melihat banyaknya anak yang memerlukan uluran tangan kita. Dalam kasih kita juga dimampukan untuk mengambil tindakan yaitu membagikan sebagian yang kita punya untuk mereka yang memerlukan. Untuk itulah Gloria Ministry ada. 3. Komitmen. Komitmen menjadi faktor yang sangat penting. Komitmen membuat kita tetap kuat, ketika kita dalam kelemahan. Komitmen juga membawa kita untuk tetap ada dalam pelayanan ini, ketika kita merasa harus berjuang sendiri.

Ditanya mengenai jangkauan pelayanan chapter, pemilik wisma retreat Talita Kum ini berujar, sebaiknya masing-masing chapter membatasi jangkauan pelayanan. Ditanya alasanya, beliau mengatakan. Jarak yang terjangkau membuat komunikasi dengan Rekomendator tidak hanya sebatas kertas atau media, tetapi jika sekali waktu diperlukan untuk bertatap muka akan mudah terlaksana. Jarak yang tidak terlalu jauh akan membuat komunikasi dengan Rekomendator dapat dilakukan dengan lebih intens. Ini juga berguna untuk pengawasan sekaligus control dalam pengawasan terhadap anak-anak yang disantuni dan juga dalam penyaluran beasiswa kepada mereka. Selain itu akan memudahkan para chapter untuk tetap berhubungan baik dengan semua pihak karena para Rekomendator dapat dipantau dalam laporan penyaluran beasiswa kepada anak-anak yang mereka rekomendasikan sebagai pertanggungjawaban Gloria Ministry kepada para Mitra Donatur.

Menutup tulisan ini beliau berpesan kepada kita semua agar kita jangan setengah hati dalam melayani DIa. Saya percaya segala jerih payah kita tidak akan sia-sia (1 Kor 15:58) demikian imbuhnya. Tuhan memberkati.


Profil:
Nama    : Iwan Tessy
Istri         ; Swandayani Kusuma
Anak      : Saskia Tessy, Zenia Tessy, Monika Tessy
Cucu      : Bradley, Graciella, Katriella, Rafael

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentar :

Kami ingin mendengar Komentar Anda! Tambahkan komentar atau pemikiran Anda untuk berbagi pengalaman pribadi Anda, yang akan membantu orang lain yang tertarik pada artikel ini.

Catatan: Komentar pada halaman ini tidak akan dipublikasikan untuk diskusi umum.

Harap jangan komentari artikel ini jika Anda tidak memiliki pemikiran/pengalaman pribadi dengan artikel ini.

Untuk pertanyaan atau diskusi yang lebih lanjut tentang artikel ini, silahkan posting di Forum Diskusi kami.

Urutan Komentar: Pertama dan seterusnya, Yang Terbanyak, Yang bermanfaat.