24 Januari 2011

JURNAL


Suku Dayak: 
Memaknai Natal Lewat Rumah Betang & Nyatong 


Suku Oot Danum adalah satu dari sekian banyak suku yang ada didalam etnis Dayak. Komunitas ini biasanya mendiami hulu-hulu sungai, seperti Barito, Kahayan, dan Kapuas di Provinsi Kalimantan Tengah, sungai Kapuas Buhang di Kalimantan Barat, sungai Mahakam diprovinsi Kalimantan Timur dan juga sungai di Sarawak Sabah Malaysia.

Selain dikenal dengan pola hidup berkelompok yang rukun, penduduk asli pulau Kalimantan ini juga masih memelihara budaya, bahasa dan kearifan lokalnya hingga sekarang. Salah satunya adalah tinggal di rumah panjang yang disebut BETANG. Suku Oot Danum telah mempraktikan pola hidup bersama dalam rumah Betang sejak abad ke-18.

Dalam satu rumah Betang biasanya tinggal 10-25 kepala keluarga. Mereka hidup sebagai keluarga besar yang saling melayani, membantu dalam “Handep” (gotong royong -red), serta saling memberi. Suku Oot Danum yang tinggal di Betang memakai Nyatong sebagai lampu penerang di rumah mereka. Nyatong yang mirip lilin raksasa ini, bahan bakunya berasal dari getah pohon Damar yang diambil dari hutan. Proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama, sampai dimasukkan ke dalam TALUSUNG yaitu wadah berbentuk tabung dengan diameter 15 cm yang terbuat dari daun pisang. Setelah jadi, nyatong tak “dilepas” begitu saja, untuk membuatnya tetap menyala besar dan merata nyatong harus diaduk-aduk minimal setiap satu jam sekali. Dengan demikian rumah Betang yang panjang itu tidak menjadi gelap dalam waktu yang lama.


Proses pembuatan nyatong memang membutuhkan waktu, kerja keras, ketekunan dan  juga kesabaran mulai dari mencari bahan bakunya di hutan, membuatnya, hingga memelihara nyatong agar tetap berpijar menerangi rumah Betang. Tak mudah memang, tetapi begitulah yang biasa dilakukan oleh Suku Oot Danum untuk membuat penerangan dalam rumah mereka.

Dalam penghayatan iman kepada Kristus, bagi saya, sebagai puti asli suku Dayak, rumah Betang  dan Nyatong merupakan gambaran kegelapan dan terang seperti hubungan manusia dalam dosa dengan Tuhan Yesus sang Terang Dunia.

Rumah Betang adalah dunia tempat hidup manusia yang diliputi kegelapan; tak nampak secercah sinarpun yang menerangi wilayah sekitar kita, apalagi menerangi jalan di depan yang akan kita lalui. Kita butuh nyatong untuk menerangi rumah kita, tetapi Tuhan Allah menyediakan Nyatong yang bukan hanya dapat menerangi jalan tapi juga hati kita yang gelap. Itulah Dia, Yesus Kristus!

Kasih Allah sungguh melampaui kehebatan pikiran kita (Yoh 3:16). Kegelapan yang meliputi hati dan jalan hidup kita dibuatNya terang dengan kehadiran Yesus Kristus. Dengan Terang yang sejati itu, manusia akan menemukan keselamatan hidupnya. Kita bersyukur sebagai umat Tuhan, karena Yesus Kristus datang sebagai Terang dihidup kita oleh karena kasihNya. Namun sayang, belum semua orang bersedia menerima Terang itu. Bahkan ada yang mengaku sebagai pengikut Kristus tetapi hidupnya tidak mau mengikuti Sang Terang sejati. Tugas kitalah membawa terang Kristus kepada sesama melalui tindakan kasih. Kalau nyatong mampu dan rela membagikan cahayanya keseluruh ruangan Betang, maka kitapun yang telah menikmati terang Kristus, harus mau membagikannya kepada semua orang.(Elmie Riawati-Ketua Chapter Palangkaraya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentar :

Kami ingin mendengar Komentar Anda! Tambahkan komentar atau pemikiran Anda untuk berbagi pengalaman pribadi Anda, yang akan membantu orang lain yang tertarik pada artikel ini.

Catatan: Komentar pada halaman ini tidak akan dipublikasikan untuk diskusi umum.

Harap jangan komentari artikel ini jika Anda tidak memiliki pemikiran/pengalaman pribadi dengan artikel ini.

Untuk pertanyaan atau diskusi yang lebih lanjut tentang artikel ini, silahkan posting di Forum Diskusi kami.

Urutan Komentar: Pertama dan seterusnya, Yang Terbanyak, Yang bermanfaat.