12 Februari 2018

Tim Yoel Chapter Solo: Generasi Peduli Sesama

Sebuah organisasi tentu didirikan untuk tujuan jangka panjang. Guna memenuhi maksud tersebut maka regenerasi mutlak diperlukan. Regenerasi bukan hanya soal membangun struktur kepengurusan organisasi. Lebih dari itu, regenerasi adalah upaya menularkan semangat visi misi organisasi kepada generasi muda. Agar kelak organisasi tersebut tetap berjalan sesuai dengan cita-cita awal didirikannya.
Selepas Rakernas ke-VII, api semangat untuk berbenah bukan hanya merasuki sanubari pengurus Board Nasional, tetapi juga chapter-chapter, salah satunya adalah chapter Solo. Nampaknya tema Rakernas di kota Makassar pada September lalu, “It Is A Time!” sungguh menggugah kerinduan pengurus chapter Solo, sehingga tanpa berlama-lama lagi setelah perhelatan nasional tersebut, chapter di bawah kepemimpinan Deny Ismawan ini segera mengadakan kegiatan yang mendukung program regenerasi, yakni kaderisasi bagi anak-anak penerima beasiswa yang diberi nama TIM YOEL.
Sepuluh anak sekolah mulai tingkat SMP kelas III sampai dengan tingkat SMA dikumpulkan pada Senin, 13 Nopember 2017 oleh pengurus chapter. Mereka adalah anak-anak berprestasi dan bertalenta yang menerima bantuan beasiswa dari chapter Solo. Mereka inilah anggota Tim Yoel.
Kenapa diberi nama Yoel, menurut ketua chapter Solo, kitab Yoel berisi tentang janji Allah pada suatu masa yang akan datang, yakni masa bangkitnya tentara-tentara Allah yang diutus menjadi berkat dan menjangkau anak-anak muda . Harapan itulah ditaruh pada tim ini. Kelak mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin yang memiliki karakter peduli pada sesama.
Pengurus chapter telah merancang beberapa kegiatan pelatihan bakat untuk mengembangkan talenta anak-anak tersebut. Namun yang pertama kali harus dijalin adalah komunikasi dan suasana kekeluargaan di antara sesama anggota tim, dan antara tim dengan pengurus chapter. Apabila komunikasi telah terjalin baik, ada keterbukaan, maka akan lebih mudah untuk menyatukan visi dan misi.
“Ini bukan perkara mudah, tetapi juga bukan tidak mungkin untuk dikerjakan. Butuh waktu dan kesabaran agar anak-anak ini dapat memahami visi besar yang menanti mereka di depan sana. Saya rindu suatu saat nanti mereka akan mencontoh apa yang Gloria Ministry lakukan, yakni menjadi pelopor kasih dengan menjadi donatur bagi adik-adik mereka”, tutur suami Meiling Ong ini.

Sekarang pelayanan anggota tim Yoel barangkali hanya terbatas pada pelayanan gereja. Namun dengan program chapter Solo ini, jangkauan pelayanan mereka akan diperluas. Hingga mereka menjadi berkat dalam pendidikan formal dan juga dalam spiritualitas keimanan.
Meski sadar akan membutuhkan waktu yang tak pendek, tetapi pengurus chapter Solo tidak patah semangat, seperti keyakinan sang komandan chapter: “Bagian kami adalah memberikan dukungan, baik itu berupa ruang, kesempatan, pelatihan-pelatihan, dan juga dana. Selanjutnya biarkan Tuhan berkarya dalam hidup mereka, agar kelak menjadi berkat bagi banyak orang.”
Regenerasi memang tidak bisa ditunda lagi. Board Nasional sudah mengimbau saat rakernas lalu dengan memperkenalkan program Ikatan Alamuni yang tujuan akhirnya juga untuk meneruskan visi-misi Gloria Ministry kepada generasi muda. Chapter Solo sudah mulai menjajakinya dengan tim Yoel; siapa menyusul? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentar :

Kami ingin mendengar Komentar Anda! Tambahkan komentar atau pemikiran Anda untuk berbagi pengalaman pribadi Anda, yang akan membantu orang lain yang tertarik pada artikel ini.

Catatan: Komentar pada halaman ini tidak akan dipublikasikan untuk diskusi umum.

Harap jangan komentari artikel ini jika Anda tidak memiliki pemikiran/pengalaman pribadi dengan artikel ini.

Untuk pertanyaan atau diskusi yang lebih lanjut tentang artikel ini, silahkan posting di Forum Diskusi kami.

Urutan Komentar: Pertama dan seterusnya, Yang Terbanyak, Yang bermanfaat.