16 Desember 2016

T H Y W I L L B E D O N E !

Ada seorang pemuda yang memiliki wajah yang buruk/jelek, tetapi memiliki otak yang brilliant (jenius). Walaupun otaknya jenius ternyata banyak cewek yang tidak suka dengan pemuda ini. Suatu hari sang pemuda berdoa agar Tuhan memberikan seorang istri cantik, bodoh tidak apa-apa. Karena pikir pemuda ini untuk memperbaiki keturunan, jika nanti istrinya cantik, keturunannya bisa “pandai/jenius seperti bapaknya dan tampan atau cantik seperti ibunya. Tuhan mendengar doa pemuda tersebut, dia mendapatkan istri yang cantik sekali tetapi agak “telmi” atau “telat mikir”. Betapa gembiranya hati pemuda ini, maka dia berdoa lagi  agar istrinya melahirkan anak-anak yang jenius seperti bapaknya dan tampan atau cantik seperti ibunya. Beberapa bulan istrinya mengandung dan melahirkan seorang anak, tetapi di luar dugaan pemuda ini, ternyata wajah anaknya justru seperti dirinya yang buruk rupa dan dalam perkembangannya anak ini bodoh seperti ibunya.
Cerita di atas mengajarkan, betapa sering kita ingin mengatur Tuhan dan melupakan bahwa Tuhan memiliki rancangan yang jauh lebih indah dan besar dari apa yang kita inginkan.
Cerita tentang seruan “Thy Will be done” atau jadilah kehendak-Mu ini sendiri dialami Tuhan Yesus (Matius 26:42). Ada dua kata yang akan penulis kupas yaitu “jadilah” dan “kehendak-Mu”. Kata “jadilah” dalam bahasa Yunani Ginomai adalah kata kerja yang artinya “jadilah” dan “kehendak-Mu” dari bahasa Yunani Thelemua artinya “kehendak Allah”. Maka jika digandengkan arti kata “Jadilah Kehendak-Mu” artinya menjadi kehendak Allah. Pada rangkaian perikop ini, Tuhan Yesus mengajarkan tentang :


* Hidup dan berjaga-jaga di dalam doa.
Dalam menghadapi masalah Tuhan Yesus memberikan teladan untuk tetap berdoa menghadap Bapa yang telah mengutus-Nya.
* Ketaatan.
Walaupun 100% Allah tetapi Tuhan Yesus telah menjelma menjadi manusia biasa, bahkan menjadi seorang hamba, “doulos” maka harus taat kepada tuannya. Ketaatan kepada Tuhan adalah kunci kemenangan secara rohani.
* Berserah kepada Bapa.
Yesus datang sebagai Mesias atas prakarsa Allah Bapa, maka menjelang tugasnya yang akan selesai diserahkannya semua kepada Bapa-Nya. Berserah di sini bukan “pasrah bongkokan” tatapi Yesus mengerti bahwa rencana Bapa adalah mulia.
Di dalam pergumulannya dengan Bapa, Yesus mengetahui dan menyadari bahwa waktu penangkapannya sudah dekat dan telah tiba, maka hatinya telah siap.

Di dalam pelayanan Gloria Ministry juga demikian, kalau kita hanya melakukannya untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok, kita akan kehabisan akal, tenaga dan uang, maka muncul kekecewaan, kepahitan, sungut-sungut, tetapi lihat dan sadarilah bahwa Gloria Ministry bukan pekerjaan manusia, tetapi pekerjaan Allah yang besar. Biarlah kehendak Allah yang terjadi, yang terpenting lakukan 4 hal tersebut di atas : Terus hidup dalam doa, taat kepada yang mengutus kita, berserah kepada Tuhan dan sadari kita harus melangkah membuat pekerjaan Tuhan di Gloria Ministry menjadi maju. Jangan mengatur Allah tetapi ijinkan Allah mengatur kita. Jangan mendikte Allah, tetapi ijinkan Roh Kudus mengarahkan jalan kita. Karena itu marilah serahkan pelayanan kita kepadaNya dalam harapan “Thy Will be done”. (Pdt. Trisnanto, M.Mis., MA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentar :

Kami ingin mendengar Komentar Anda! Tambahkan komentar atau pemikiran Anda untuk berbagi pengalaman pribadi Anda, yang akan membantu orang lain yang tertarik pada artikel ini.

Catatan: Komentar pada halaman ini tidak akan dipublikasikan untuk diskusi umum.

Harap jangan komentari artikel ini jika Anda tidak memiliki pemikiran/pengalaman pribadi dengan artikel ini.

Untuk pertanyaan atau diskusi yang lebih lanjut tentang artikel ini, silahkan posting di Forum Diskusi kami.

Urutan Komentar: Pertama dan seterusnya, Yang Terbanyak, Yang bermanfaat.