KESEMPATAN YANG DISYUKURI
Keberlangsungan
sebuah lembaga tidak terlepas dari peran serta orang-orang didalamnya. Dalam sebuah ekspetasi, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang yang memegang
jabatan dalam sebuah lembaga haruslah mengambil peran. Kenyataannya, jika dalam
sebuah lembaga ada tiga atau empat orang saja menjadi ‘motor penggerak’ maka
lembaga tersebut akan berjalan dengan baik. Apalagi jika semua pengurus mau
bekerja secara aktif, laju perkembangannya tidak ada yang dapat menahannya.
Rasa syukur (kalau
tidak ingin menyebut kata ‘untung’) juga dimiliki Gloria Ministry, karena
Gloria Ministry memiliki salah satu orang yang cukup aktif untuk ‘membesarkan’
Gloria Ministry seperti sekarang ini.
Beliau biasa disapa
pak Iwan. Seorang pengusaha dan suami Swandayani Kusuma ini telah bergabung
dengan Gloria Ministry sejak awal Gloria Ministry berdiri. Mungkin karena ada beberapa
persamaan antara beliau yang sebagai orang yang pernah berkecimpung didunia
medis dengan ketua umum Gloria Ministry (Dr. Roy B. Halim). Perjumpaan awal yang
nyambung tersebut berlanjut sampai
dengan perjumpaan-perjumpaan selanjutnya di Gloria Ministry. Awal
ketertarikannya dengan Gloria Ministry karena beliau menyadari bahwa bidang
pendidikan merupakan bidang yang strategis sebagaimana dalam bidang kesehatan
yang menjadi pilar utama kemajuan bangsa.
Kami menyebutnya
sebagai hal yang wajar jika beliau dipercaya untuk mengemban amanat dari Gloria
Ministry sebagai pengurus Departemen Kelembagaan dan Perintisan Chapter. Selain
gesit dan supel, beliau memiliki relasi yang cukup banyak dari sabang sampai
Merauke. Beberapa pengurus chapter Gloria Ministry yang ada tidak lepas dari
peran serta beliau. Alasan yang dikemukakan mengapa pak Iwan terus berjuang
bersama pengurus Board Nasional untuk semakin mengembangkan sayap pelayanan cukup
sederhana, saya bersyukur kepada Dia yang
telah memberikan kesempatan dalam hidup ini untuk boleh melayaniNYA dalam wadah
Gloria Ministry. Kerendahan hati yang layak mendapat acungan jempol untuk
pengabdian dan pengorbanan yang terus diberikan, sehingga enteng saja ketika
mondar mandir Malang – Australia. Keterlibatan pak Iwan di Gloria Ministry
tidak hanya seorang diri, istri tercinta tidak mau ketinggalan. Tidak hanya di
Malang, atau saat chapter Jakarta mengadakan acara, ia tetap setia bersama
suami menghadiri berbagai kegiatan yang ada. Bahkan melalui ibu Swany (nama
panggilan) Hymne Gloria Ministry
tercipta.
Sebagai pengurus
Gloria Ministry Board Nasional Bidang Perinitisan Chapter, memiliki dua
kerinduan, yang pertama, adanya kerinduan
bahwa Gloria Ministry akan terus berkembang di Nusantara tercinta. Sampai
sekarang beliau masih terus berdoa, mencari cara dan berjuang agar semakin
banyak chapter Gloria Ministry. Yang
kedua, patut disyukuri bahwa Chapter Gloria Ministry itu bersifat otonom.
Artinya, setiap pengurus chapter memiliki hak untuk mengembangkan Gloria
Ministry yang dipegangnya. Dalam banyak hal, chapter harus bisa mandiri tetapi
selaras dengan visi misi yang ada.
Sebagai Ketua Gloria
Ministry Chapter Malang, bapak tiga anak ini berbagi kiat agar chapter Gloria
Ministry semakin efektif, yaitu: 1. Iman.
Iman percaya bahwa Allah akan memperlengkapi kita dengan kuasa dan Dia akan
terus membela kita dalam banyak perkara membuat kita harus tetap percaya kepada
DIA. Jadi jika kita dapat melayani melalui Gloria Ministry semata-mata hanya
karena kemurahan DIA, karena itu jangan tawar hati ketika saat kita menghadapi
berbagai kesulitan (2 Kor 4:1). 2. Kasih.
Kasih sebagai sumber kekuatan dan mujizat untuk kita dapat melayani anak-anak
kita sebagai penerus generasi bangsa.
Dengan kasih, kita mampu melihat banyaknya anak yang memerlukan uluran tangan
kita. Dalam kasih kita juga dimampukan untuk mengambil tindakan yaitu
membagikan sebagian yang kita punya untuk mereka yang memerlukan. Untuk itulah
Gloria Ministry ada. 3. Komitmen.
Komitmen menjadi faktor yang sangat penting. Komitmen membuat kita tetap kuat,
ketika kita dalam kelemahan. Komitmen juga membawa kita untuk tetap ada dalam
pelayanan ini, ketika kita merasa harus berjuang sendiri.
Ditanya mengenai
jangkauan pelayanan chapter, pemilik wisma retreat Talita Kum ini berujar, sebaiknya
masing-masing chapter membatasi jangkauan pelayanan. Ditanya alasanya, beliau
mengatakan. Jarak yang terjangkau membuat komunikasi dengan Rekomendator tidak
hanya sebatas kertas atau media, tetapi jika sekali waktu diperlukan untuk
bertatap muka akan mudah terlaksana. Jarak yang tidak terlalu jauh akan membuat
komunikasi dengan Rekomendator dapat dilakukan dengan lebih intens. Ini juga berguna untuk pengawasan
sekaligus control dalam pengawasan terhadap anak-anak yang disantuni dan juga
dalam penyaluran beasiswa kepada mereka. Selain itu akan memudahkan para
chapter untuk tetap berhubungan baik dengan semua pihak karena para
Rekomendator dapat dipantau dalam laporan penyaluran beasiswa kepada anak-anak
yang mereka rekomendasikan sebagai pertanggungjawaban Gloria Ministry kepada
para Mitra Donatur.
Menutup tulisan ini
beliau berpesan kepada kita semua agar kita jangan setengah hati dalam melayani
DIa. Saya percaya segala jerih payah kita tidak akan sia-sia (1 Kor 15:58)
demikian imbuhnya. Tuhan memberkati.
Profil:
Nama : Iwan Tessy
Istri ; Swandayani Kusuma
Anak : Saskia Tessy, Zenia Tessy, Monika Tessy
Cucu : Bradley, Graciella, Katriella, Rafael